Rabu, 15 Oktober 2014

Tugas 1 Pengantar Bisnis



1.     Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian merupakan suatu hal yang penting karena akan mempengaruhi kegiatan bisnis tersebut dijalankan:
-           Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya diukur dari banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan. Aset ekonomi suatu negara dilihat dari banyaknya jumlah mineral berharga, terutama emas dan komoditas lainnya. Dan modal dapat diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dengan banyak insentif dan sebisa mungkin mencegah adanya impor yang biasanya dilakukan dengan pemberlakuan tarif yang besar sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.

-           Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana pemilik swasta berkuasa atas pengendalian perdagangan, industri dan alat-alat produksi untuk mencapai keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dalam sistem perekonomian ini, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Masyarakat dituntut untuk dapat mengembakan bakat dan kemampuan mereka agar dapat bersaing untung mendapat keuntungan semaksimal mungkin. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.

-           Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Dalam sistem ekonomi komunisme pemerintah memiliki peran sangat penting yaitu sebagai pengatur segala sumber-sumber kegiatan perekonomian. Kekayaan pribadi tidak diakui, karena semua unit bisnis mulai dari bisnis kecil sampai bisnis besar dimiliki pemerintah guna sebagai pemerataan ekonomi. Namun dalam perkembangannya sistem komunisme tidak mencapai tahap yang maju sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem ini.

-           Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut."Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Dengan kata lain setiap orang diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi namun pemerintah tetap turun tangan untuk mengatur perekonomian negara dan menguasai jenis perekonomian yang dibutuhkan untuk hajat hidup orang banyak (air, listrik, telepon, gas, dll).

-           Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan partai tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan terciptanya "manusia baru" yang ideal untuk membentuk suatu elit pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan termasuk eugenika kebijakan keluarga. Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif tunggal, dan kemampuan untuk melakukan kekerasan dan berperang untuk menjaga bangsa yang kuat. pemerintah Fasis melarang dan menekan oposisi terhadap negara. Fasisme didirikan oleh sindikalis nasional Italia dalam Perang Dunia I. Fasisme adalah anti-komunisme, anti-demokratis, anti-individualis, anti-liberal, anti-parlemen, anti-konservatif, anti-borjuis dan anti-proletar, dan dalam banyak kasus anti-kapitalis. Fasisme menolak konsep-konsep egalitarianisme, materialisme, dan rasionalisme yang mendukung tindakan, disiplin, hirarki, semangat, dan keinginan. Dalam ilmu ekonomi, fasis menentang liberalisme (sebagai gerakan borjuis) dan Marxisme (sebagai sebuah gerakan proletar) untuk menjadi eksklusif ekonomi berbasis kelas gerakan Fasis ini. Ideologi mereka seperti yang dilakukan oleh gerakan ekonomi trans-kelas yang mempromosikan menyelesaikan konflik kelas ekonomi untuk mengamankan solidaritas nasional Mereka mendukung, diatur multi-kelas, sistem ekonomi nasional yang terintegrasi.

-           Demokrasi Ekonomi Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi setelah sebelumnya menganut sistem ekonomi liberal, lalu sistem ekonomi sosialis dan kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun lagi lagi sistem ini tidak bertahan lama hanya sampai masa Reformasi, setelahnya pemerintah melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan. Sistem demokrasi ekonomi sendiri dapat didefinisikan sebagai sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari Pancasila dan UUD 1945. Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik dari golongan bawah sampai kalangan atas aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Maka dalam sistem ini terdapat kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta dan seluruh masyarakat. Sistem demokrasi ekonomi pun memiliki beberapa ciri positif, antara lain:
  • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
  • Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  • Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
  • Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
  • Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
  • Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
2.     Perbedaan Bisnis yang Mengejar Keuntungan dan Tidak Mengejar Keuntungan
Secara umum, tujuan dari dijalankannya suatu bisnis adalah menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan keuntunga sebesar-besarnya. Bisnis dibentuk guna mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Namun, tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya saja bisnis koperatif. Bisnis ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

3.     Pandangan Masyarakat Sekarang dengan Pandangan Masyarakat Zaman Dulu tentang Profesi Bisnis
Zaman dahulu profesi bisnis belum terlalu banyak diminati oleh masyarakat. Pada zaman dulu, bisnis bukanlah dianggap sebagai suatu profesi yang menjanjikan. Mereka lebih memilih profesi lain yang dikira lebih menguntungkan. Karena teknologi yang masih sangat terbatas, lagi pula ilmu pendidikan tentang bisnis belum terlalu tinggi. Sehingga bisnis hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan sesama saja bukan sebagai profesi.

Berbeda dengan masyarakat zaman sekarang, sudah banyak masyarakat yang termotivasi untuk menjadikan bisnis sebagai profesi. Baik sebagai profesi utama, maupun hanya sebatas sampingan. Profesi bisnis pun bukan hanya dilakukan oleh orang tua saja, bahkan remaja pun sudah memulai bisnis kecil-kecilan dengan melalui berbagai media social dari berbagai teknologi yang sudah semakin maju. Karena pada zaman sekarang, orang yang memilih bisnis sebagai profesinya akan mendapat banyak keuntungan karena milik pribadi dan lebih leluasa juga dalam mengatur bisnis tersebut dibanding profesi lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar