Kamis, 23 Oktober 2014

Pengantar Komputer & Teknologi Informasi 1a (materi2)



Cloud computing atau komputasi awan merupakan definisi untuk teknologi komputasi grid (grid computing) yang digunakan pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an. Jargon cloud computing atau komputasi awan mulai muncul pada akhir tahun 2007, digunakan untuk memindahkan layanan yang digunakan sehari-hari ke Internet, bukan disimpan di komputer lokal lagi. Pada saat itu, layanan lain termasuk pengolahan kata, spreadsheet, dan presentasi telah dipindahkan ke dalam komputasi awan. Google menyediakan pengolah kata, spreadsheet dan aplikasi presentasi di lingkungan komputasi awan dan terintegrasi dengan Gmail dan Google Calendar, menyediakan lingkungan kantor di web (atau di awan). Microsoft dan perusahaan lain juga bereksperimen dengan mengalihkan program-program ke awan untuk membuatnya lebih terjangkau dan lebih mudah diakses oleh pengguna komputer dan Internet. Perangkat lunak sebagai layanan (istilah Microsoft untuk cloud computing atau komputasi awan) adalah barang yang sangat baru bagi kebanyakan orang di Microsoft.
Kelebihan Cloud Computing:
- Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
- Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas
- Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi.
- Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet.
- Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat

Kekurangan Cloud Computing:
- Service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery.
- Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
- Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user.
- Data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
- Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud computing.

Software as a Service (SaaS)

SaaS adalah model dimana aplikasi “ditawarkan” kepada klien sebagai sebuah layanan. Jika sebuah aplikasi/software disajikan kepada klien, klien tidak perlu merawat dan melakukan update pada aplikasi tersebut.  Jika provider hendak mengganti atau melakukan update pada aplikasi tersebut, kita hanya bisa mengikuti mereka saja tanpa bisa melakukan apa-apa.

Beberapa tipe software yang ditawarkan pada SaaS, yaitu :
1. Manajemen resources bagi pelanggan
2. Video Conferencing
3. Manajemen Layanan IT
4. Akunting
5. Analisa Web
6. Manajemen web content

Platfrom as a Service (PaaS)

Platform as a Service (PaaS), mirip dengan SaaS, PaaS juga menawarkan layanan aplikasi, hanya saja PaaS juga menawarkan platform yang kita butuhkan untuk membuat aplikasi-aplikasi. PaaS juga sering disebut cloudware, dikarenakan kita mengakses platform tersebut via cloud computing.
Beberapa contoh yang ditawarkan Paas:
1. Microsoft Azure PaaS,
2. Force.com
3. Google App Engine.

Infrastructure as a Service (IaaS)

Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari cloud computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb).  Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa.
Contoh penyedia layanan IaaS adalah:
1. Amazon EC2,
2. Windows Azure (soon),
3. TelkomCloud,
4. BizNetCloud.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar